Jumat, 17 Januari 2014

Mayat gadis cantik membusuk di area kali langkap darupono

Identitas mayat wanita di hutan darupono kini


sudah terkuak Korban diketahui bernama


Nafidatul Khoiroh berusia 19 tahun warga Desa


Kebonagung Kecamatan Ngampel. Korban


bekerja di PT Sami di Semarang dan pamit


bekerja pada hari Minggu (12/01) pagi. Identitas


korban terkuak setelah orangtua korban yang


kehilangan anaknya, mengetahui penemuan


mayat. Saat dicek di Polsek Kaliwungu, orangtua


korban meyakini mayat yang sudah membusuk


adalah anaknya. Kapolsek Kaliwungu AKP


Andhika Wiratama mengatakan, keluarga korban


mengenali dari pakaian yang dikenakan dan ciri-


ciri pada korban. “Keluarga mengenali dari


pakaian dan sepatu yang dikenakan korban.


Keterangan dari keluarga, korban pamit bekerja


pada hari minggu dengan mengendarai sepeda


motor,” jelasnya. Polisi masih mencari sepeda


motor korban yang tidak ditemukan di lokasi


kejadian. Dugaan sementara, korban tewas


akibat kekerasan yang dilakukan pelaku


perampasan. Jenasah korban rencananya usai di


otopsi langsung dibawa pulang keluarganya


untuk di makamkan. Sebelumnya, mayat korban


ditemukan Sutrisno (30) warga Desa Darupono


Kecamatan Kaliwungu Selatan. Saksi bersama


tiga temannya sedang mencari rumput di Petak


45 F tahun tanam 2011 mencium bau busuk.


Curiga dengan bau busuk, saksi bersama


temannya mencari sumber bau dan kaget


melihat sesosok mayat tergeletak dengan


kondisi mengenaskan. “Saya sedang mencari


rumput dan mencium bau busuk. Dicari


ternyata berasal dari mayat seorang wanita yang


sudah membusuk,” kata Sutrisno. Polisi


mengamankan sebuah korek api warna hijau


yang ditemukan dekat mayat korban, tas milik


korban serta sepasang sepatu milik korban.


Hasil penelusuran di TKP penemuan mayat,


polisi juga menemukan kain yang sudah lusuh.


Korban Nafidhatul Qoiroh (19) warga
Kebonagung Kecamatan Ngampel yang
mayatnya ditemukan membusuk di hutan
Darupono, diketahui tewas akibat luka tusuk
dan luka bakar di wajahnya. Hasil otopsi mayat
di RS Bhayangkara Semarang menyatakan,
setidaknya ada 18 luka tusuk.
Kapolsek Kaliwungu AKP Andhika Wiratama
mengatakan, luka tusuk yang ditemukan
dimayat korban berada di punggung sebanyak 7
tusukan, perut 10 tusukan dan kaki atau paha
sebanyak 1 tusukan. “Hasil otopsi luar
menyebutkan ada luka tusukan di punggung,
perut dan paha korban,” katanya.
Selain luka tusukan, korban juga sebelumnya
disiram dengan minyak tanah atau bensin
kemudian dibakar. “Dugaannya apakah dibakar
dulu atau ditusuk dulu kita masih
menyelidikinya, yang jelas di lokasi kejadian
kita temukan korek api gas berwarna hijau,”
jelasnya.
Ditambahkan, Polsek Kaliwungu hingga kini
sudah memeriksa sebanyak 5 saksi termasuk
mantan kekasih dan pacaar korban. Diketahui
korban pamit kerja di PT Sami Semarang sejak
Minggu (12/01) pagi dan tidak pernah pulang.
Dugaan Nafidhatul Qoiroh korban pembunuhan
atau perampokan masih didalami, namun
sementara polisi menduga motifnya
perampasan dan penganiayaan. Ini terlihat dari
sepeda motor korban Yamaha Jupiter H 6240
BM yang dibawa korban tidak ditemukan di
lokasi kejadian.
“Dugaan sementara saat ini masih perampasan
dan penganiayaan, karena sepeda motor
korban hilang,” kata kapolsek.
Mayat membusuk yang ditemukan di Petak 45 F
Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan
teridentifikasi dari keterangan kelurga korban
dan mengenali sepatu serta perhiasan yang
masih menempel di lehe korban. (03)
By edp